Apakah Artificial Intelligence adalah sebuah ancaman?
Kecerdasan buatan itu sesuatu yang diciptakan oleh manusia, untuk menggantikan manusia. Jadi bisa jadi kecerdasan buatan itu merupakan suatu ancaman. Walau pun menyadari bahwa kecerdasan buatan bisa jadi adalah suatu ancaman untuk manusia, tapi manusia masih saja mengembangkan apa yang disebut dengan kecerdasan buatan. Manusia masih saja mencoba mengembangkan / mendapatkan sesuatu (teknologi) yang baru, yang dapat berpikir seperti manusia. Hal ini terjadi karena adanya ketidakpuasan dalam diri manusia, manusia ingin mendapatkan sesuatu dengan cara yang lebih mudah. Lagipula memang ada keterbatasan-keterbatasan dalam diri manusia, seperti otak manusia yang hanya mampu berpikir dengan frekuensi kira-kira 100 Hz dan karena manusia mempunyai rasa capai. Bandingkan dengan komputer sekarang yang mampu mengolah data dengan frekuensi 4 GHz. Komputer juga tidak mempunyai rasa capai walau pun harus mengolah data yang sama berulang-ulang.
Walaupun terasa sangat futuristik dan terlihat
berbahaya, karena mesin nantinya akan memiliki kecerdasan dan emosi,
para pakar AI menganggap pengembangan disiplin ilmu ini penting karena
bisa diterapkan di Internet nantinya. Misalnya saja, di masa mendatang
ketika Anda mengunjungi sebuah situs agen perjalanan, maka di layar
komputer akan muncul wajah seorang wanita yang sangat sempurna karena
semuanya berupa ciptaan komputer. Uniknya, Anda akan mampu
bercakap-cakap dengan wanita artifisial ini, seperti layaknya Anda
berbicara dengan staff wanita beneran di counter biro perjalanan. Kalau
ini tercapai, maka pelayanan dapat diberikan 100% online, dengan akurasi
yang sangat tinggi. Terutama dari konsistensi, keramahan, kecepatan dan
akurasi pelayanan. Lain kalau kita menggunakan staff manusia asli yang
konsistensinya tidak bisa akurat karena terpengaruh kepada kondisi fisik
dan emosi saat itu.
Saat ini sudah banyak teknologi kecerdasan buatan
yang dihasilkan dan dipakai oleh manusia. Misalnya saja pada robot Asimo
yang bisa menari dan berjalan, atau pada permainan komputer yang
dirancang untuk membuat manusia berpikir keras untuk mengalahkannya.
Contoh lain ada di industri otomotif. Adanya teknologi komputer yang
mampu mengolah data dengan cepat dipakai untuk memberikan peringatan
pada pengemudi mobil untuk menghindari terjadinya tabrakan.
Banyak hal yang kelihatannya sulit untuk kecerdasan
manusia, tetapi untuk Informatika relatif tidak bermasalah. Seperti
contoh: mentransformasikan persamaan, menyelesaikan persamaan integral,
membuat permainan catur atau Backgammon. Di sisi lain, hal yang bagi
manusia kelihatannya menuntut sedikit kecerdasan, sampai sekarang masih
sulit untuk direalisasikan dalam Informatika. Seperti contoh: Pengenalan
Obyek/Muka, bermain sepak bola.
Walaupun AI memiliki konotasi fiksi ilmiah yang
kuat, AI membentuk cabang yang sangat penting pada ilmu komputer,
berhubungan dengan perilaku, pembelajaran dan adaptasi yang cerdas dalam
sebuah mesin. Penelitian dalam AI menyangkut pembuatan mesin untuk
mengotomatisasikan tugas-tugas yang membutuhkan perilaku cerdas.
Termasuk contohnya adalah pengendalian, perencanaan dan penjadwalan,
kemampuan untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan pelanggan, serta
pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah. Hal-hal seperti itu telah
menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang memusatkan perhatian pada
penyediaan solusi masalah kehidupan yang nyata. Sistem AI sekarang ini
sering digunakan dalam bidang ekonomi, obat-obatan, teknik dan militer,
seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak
komputer rumah dan video game.
‘Kecerdasan buatan’ ini bukan hanya ingin mengerti apa itu sistem kecerdasan, tapi juga mengkonstruksinya.
‘Kecerdasan buatan’ ini bukan hanya ingin mengerti apa itu sistem kecerdasan, tapi juga mengkonstruksinya.
Komentar
Posting Komentar